Peluang investasi properti sangat menjanjikan, terutama di daerah berkembang. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi terus berlanjut dan urbanisasi semakin pesat, sehingga permintaan hunian terus meningkat.
Di tengah ketidakstabilan pasar keuangan, investasi properti seringkali dianggap sebagai benteng pertahanan nilai aset. Hal ini karena nilainya terus naik dari tahun ke tahun. Selain itu, bisa menjadi sumber passive income yang menjanjikan melalui sewa.
Kelebihan & Peluang Investasi Properti
Investasi properti sering dianggap sebagai salah satu cara paling aman untuk membangun kekayaan jangka panjang. Namun, sebelum terjun ke sektor ini, cari tahu kelebihannya terlebih dahulu.
1. Aset Nyata
Investasi properti merupakan aset nyata yang memiliki nilai ekonomi dan dapat dilihat, diraba, atau dirasakan secara langsung. Tanah, bangunan, atau infrastruktur lainnya lebih konkret.
Aset nyata cenderung memiliki nilai intrinsik yang lebih stabil dibandingkan aset finansial. Misalnya, harga rumah terus meningkat dalam jangka panjang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
2. Stabilitas
Bisnis properti saat ini tengah mengalami dinamika yang menarik. Pergeseran preferensi konsumen menuju hunian yang lebih fungsional dan berkelanjutan mendorong pengembang untuk berinovasi.
Properti dapat menjadi warisan berharga yang dapat Anda berikan kepada generasi mendatang. Nilai properti yang terus meningkat dapat memberikan manfaat finansial bagi keluarga.
Meskipun demikian, Anda tetap harus memperhatikan beberapa faktor. Misalnya, lokasi sangat menentukan nilai dan potensi pertumbuhan suatu properti. Aset di kawasan yang berkembang atau memiliki permintaan tinggi cenderung lebih stabil dan menguntungkan.
3. Pendapatan Pasif
Anda dapat membeli rumah untuk disewakan kepada keluarga atau individu. Sewa yang diterima secara rutin menjadi sumber pendapatan pasif.
Jika Anda memiliki modal yang lebih besar, Anda bisa membeli ruko, gedung perkantoran, atau pusat perbelanjaan untuk disewakan kepada para pelaku bisnis.
Jika pendapatan sewa yang Anda terima lebih besar dari total biaya yang dikeluarkan, seperti biaya perawatan, pajak properti, dan biaya pengelolaan, maka Anda akan memiliki cash flow positif.
Bisnis properti di Indonesia memang menjanjikan, tetapi juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Misalnya, regulasi yang kompleks, persaingan yang ketat, dan fluktuasi harga properti.
4. Hedge Terhadap Inflasi
Secara historis, harga properti cenderung meningkat seiring dengan inflasi. Hal ini karena biaya pembangunan, tanah, dan material bangunan juga ikut naik.
Jika Anda memiliki properti yang disewakan, pendapatan sewa juga cenderung naik seiring dengan kenaikan biaya hidup. Ini berarti penghasilan pasif akan terlindungi dari erosi nilai uang.
Tidak seperti uang tunai yang nilainya bisa tergerus inflasi, properti cenderung mempertahankan atau bahkan meningkatkan nilainya dalam jangka panjang.
5. Leverage
Leverage dalam investasi properti adalah strategi di mana investor menggunakan dana hutang untuk membiayai sebagian besar pembelian properti.
Dengan leverage, investor dapat membeli properti yang nilainya jauh di atas kemampuan finansial mereka saat ini. Ini memungkinkan untuk masuk ke pasar properti yang lebih tinggi.
Misalnya, Anda ingin membeli sebuah apartemen seharga Rp1.000.000.000, tetapi hanya memiliki modal sebesar Rp200.000.000, sisanya pinjam dari bank.
Jika nilai apartemen tersebut naik menjadi Rp1.200.000.000 dalam beberapa tahun, keuntungan Anda akan dihitung berdasarkan kenaikan total nilai apartemen, bukan hanya Rp200.000.000 yang diinvestasikan.
Cara Memulai Investasi Properti
Berikut ini panduan lengkap untuk membantu Anda memulai perjalanan investasi di pasar properti.
1. Tentukan Tujuan Finansial
Tujuan yang jelas akan membantu Anda mengambil keputusan lebih baik. Misalnya, jika tujuan investasi untuk mendapatkan sumber penghasilan pasif, maka fokus pada aset yang memiliki potensi sewa tinggi.
Memiliki tujuan yang jelas memudahkan Anda dalam mengevaluasi kinerja investasi. Apakah aset sudah mencapai target yang ditetapkan? Jika belum, dapat segera melakukan penyesuaian.
Prospek saham properti 2024 yang beragam dapat mengakomodasi berbagai tujuan investasi. Namun, pemilihan instrumen yang tepat harus disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.
2. Lakukan Riset Mendalam
Cari tahu gambaran jelas tentang kondisi pasar properti saat ini dan tren yang sedang berkembang. Ini termasuk harga properti di berbagai lokasi, permintaan pasar, serta faktor-faktor yang mempengaruhi harga.
Tidak semua lokasi memiliki potensi keuntungan yang sama. Riset akan membantu Anda mengidentifikasi lokasi yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik, infrastruktur yang memadai, dan potensi kenaikan harga properti yang tinggi.
Fluktuasi harga pasar, biaya perawatan yang tinggi, serta risiko kekosongan properti merupakan beberapa contoh tantangan investasi properti. Hal ini perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjejaki sektor ini.
3. Siapkan Anggaran
Investasi properti membutuhkan modal yang sangat besar. Tanpa anggaran yang matang berisiko mengeluarkan biaya di luar kemampuan finansial Anda. Hal ini bisa menyebabkan masalah keuangan di kemudian hari.
Selain harga beli properti, ada banyak biaya tambahan yang perlu diperhitungkan, seperti biaya notaris, pajak, renovasi, perawatan, dan pengelolaan. Anggaran akan membantu Anda mempersiapkan dana untuk semua kebutuhan tersebut.
Prediksi harga properti 2024 yang masih fluktuatif menjadi salah satu risiko yang harus diantisipasi. Oleh karena itu, pembuatan anggaran yang detail dan fleksibel sangat penting. Dengan begitu, Anda dapat mengelola risiko dengan lebih baik
4. Pilih Strategi Investasi
Investasi properti seringkali melibatkan emosi, seperti keinginan untuk memiliki rumah impian atau mendapatkan keuntungan cepat. Strategi investasi properti yang baik membantu Anda membuat keputusan yang lebih rasional dan menghindari kesalahan akibat keinginan sesaat.
Strategi yang matang akan membantu Anda memilih properti yang paling sesuai dengan tujuan investasi. Baik untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek melalui sewa, atau untuk jangka panjang dengan harapan kenaikan harga
Berikut ini contoh strategi-strategi dalam investasi properti:
- Buy and Hold. Membeli properti dengan tujuan jangka panjang, yaitu untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga properti seiring waktu
- Flipping. Membeli properti dalam kondisi yang perlu diperbaiki, merenovasinya, lalu menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi.
- Rental Property. Membeli properti untuk disewakan dan mendapatkan pendapatan secara berkala dari sewa.
- Fix and Flip. Membeli properti yang perlu diperbaiki, merenovasinya, lalu menyewakannya untuk sementara waktu sebelum dijual.
5. Mencari Aset yang Tepat
Pertumbuhan properti di Indonesia yang konsisten membuat peluang investasi di sektor ini semakin menarik. Namun, memilih aset yang tepat memerlukan pertimbangan yang matang.
Pilihan properti yang sesuai dengan kondisi pasar akan berdampak signifikan pada nilai aset di masa depan. Hal ini akan meminimalisir risiko kerugian dan membuka peluang untuk memperoleh return on investment yang tinggi.
Properti yang kurang strategis atau tidak sesuai dengan kondisi pasar dapat menimbulkan berbagai risiko, seperti kesulitan dalam menjual kembali, penurunan nilai, atau bahkan kerugian finansial.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sangat penting untuk melakukan analisis yang cermat terhadap berbagai aspek properti, mulai dari lokasi, kondisi fisik, hingga potensi perkembangan di sekitarnya.
6. Mengelola Aset dengan Baik
Investasi properti bukan hanya sekadar memiliki aset, tetapi juga bagaimana Anda merawat, memelihara, dan mengembangkannya. Dengan perawatan yang baik dan pembaruan yang tepat, nilai properti Anda akan terus meningkat seiring waktu.
Perawatan berkala akan memperpanjang umur properti, sehingga tidak perlu sering-sering melakukan renovasi besar-besaran. Aset dengan kondisi baik dan terawat dapat meningkatkan daya tarik.
7. Diversifikasi Portofolio
Jika memiliki satu properti dan terjadi penurunan harga di wilayah tersebut, maka investasi Anda terancam. Oleh karena itu, perlu menerapkan strategi diversifikasi dengan menyebar aset ke beberapa daerah berbeda.
Misalnya, Anda memiliki berbagai jenis properti, seperti residensial, komersial, atau industri yang tersebar di lokasi berbeda. Cara ini dapat memberikan aliran pendapatan yang lebih stabil.
Jika salah satu sektor properti sedang lesu, sektor lain mungkin masih menghasilkan keuntungan. Selain itu, diversifikasi memberikan peluang pertumbuhan di berbagai segmen pasar.
Harga tanah dan bangunan cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Potensi keuntungan dari sewa dan penjualan kembali menjadi peluang investasi properti yang memberikan keuntungan menarik dan stabilitas finansial jangka panjang.