cara menentukan harga jual produk

Cara menentukan harga jual produk adalah salah satu keputusan paling krusial dalam memulai bisnis. Harga yang tepat tidak hanya akan menarik pelanggan, tetapi juga memastikan kelangsungan bisnis Anda. Banyak pengusaha pemula yang bingung menentukan harga jual produk yang tepat. Harga yang terlalu rendah dapat merugikan, sementara harga yang terlalu tinggi dapat mengusir calon pembeli.

Panduan Lengkap Cara Menentukan Harga Jual Produk

Anda bukan satu-satunya pebisnis pemula yang mengalami dilema menentukan harga. Artikel ini akan memberikan panduan praktis untuk membantu menemukan harga jual yang optimal untuk berbagai jenis produk.

1. Metode Berdasarkan Biaya (Cost-Based Pricing)

Cost-Based Pricing adalah metode paling dasar untuk penentuan harga produk atau jasa dengan cara memperhitungkan semua biaya yang terkait dalam produksi, distribusi, dan pemasaran.Biaya-biaya ini kemudian ditambah dengan persentase tertentu sebagai margin keuntungan yang diinginkan. Dengan kata lain, harga jual produk didasarkan pada biaya produksi ditambah dengan laba yang ingin dicapai.

Kelebihan Menggunakan Cost-Based Pricing

Ada beberapa kelebihan dari metode cost-based pricing yang membuatnya populer di kalangan pebisnis baru seperti:

  • Metode ini relatif mudah dipahami dan dihitung.
  • Dengan menghitung semua biaya, perusahaan dapat memastikan bahwa harga yang ditetapkan cukup untuk menutup semua biaya dan menghasilkan keuntungan.
  • Metode ini memberikan harga minimum yang harus ditetapkan untuk menghindari kerugian.

Kekurangan Menggunakan Cost-Based Pricing

Meskipun metode ini mudah diterapkan, namun memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Beberapa kekurangannya, antara lain:

  • Metode ini kurang memperhatikan faktor permintaan pasar seperti keinginan konsumen, harga produk pesaing, dan kondisi ekonomi.
  • Sulit untuk menyesuaikan harga dengan cepat jika terjadi perubahan kondisi pasar.
  • Metode ini tidak memperhitungkan nilai persepsi konsumen terhadap produk. Produk dengan kualitas tinggi mungkin bisa dihargai lebih tinggi, meskipun biaya produksinya sama.

Contoh Perhitungan Menggunakan Cost-Based Pricing

Anda memproduksi kue. Biaya produksi per kue adalah Rp10.000. Anda ingin mendapatkan margin keuntungan 30%.Harga Jual = Biaya Produksi + (Biaya Produksi x Margin Keuntungan)Harga Jual = Rp10.000 + (Rp10.000 x 30%)Harga Jual = Rp13.000

2. Metode Berdasarkan Persaingan (Competition-Based Pricing)

Competition-Based Pricing adalah suatu strategi penetapan harga produk atau jasa dengan cara membandingkan harga produk atau jasa yang sama atau serupa yang ditawarkan oleh pesaing. Sederhananya, perusahaan akan menentukan harga produknya dengan melihat harga yang ditawarkan oleh kompetitor di pasar.Kelebihan menggunakan strategi Competition-Based Pricing, antara lain fleksibel dan mudah diterapkan, membantu perusahaan tetap kompetitif di pasar, dan dapat meningkatkan volume penjualan.Sementara itu, kekurangan menggunakan strategi Competition-Based Pricing yang perlu Anda perhatikan, yaitu, terlalu bergantung pada tindakan pesaing, bisa memicu perang harga yang tidak menguntungkan, serta tidak mempertimbangkan biaya produksi secara mendalam.

Alasan Menggunakan Competition-Based Pricing

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, penetapan harga memainkan peran krusial dalam memenangkan hati konsumen. Oleh karena itu, beberapa pengusaha menggunakan competition-based pricing. Berikut ini alasannya:

  • Strategi ini sangat berorientasi pada pasar. Perusahaan akan lebih memahami posisi produknya di pasar dan bagaimana konsumen memandang harga produk mereka dibandingkan dengan produk pesaing.
  • Perubahan harga yang dilakukan oleh pesaing dapat dengan cepat direspon oleh perusahaan.
  • Dengan menetapkan harga yang kompetitif, perusahaan berharap dapat menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar.

Jenis-jenis Competition-Based Pricing

Jenis-jenis pendekatan Competition-Based Pricing yang berbeda-beda, masing-masing dengan karakteristik dan tujuannya sendiri, seperti berikut ini.

  • Perusahaan menetapkan harga produknya sedikit lebih rendah dari harga rata-rata pesaing. Strategi ini cocok untuk perusahaan yang ingin menarik pelanggan dengan harga yang lebih terjangkau.
  • Perusahaan menetapkan harga produknya sama dengan harga rata-rata pesaing. Strategi ini cocok untuk perusahaan yang ingin bersaing secara langsung dengan pesaing utama.
  • Perusahaan menetapkan harga produknya sedikit lebih tinggi dari harga rata-rata pesaing. Strategi ini biasanya diterapkan oleh perusahaan yang memiliki produk dengan kualitas lebih baik atau fitur tambahan yang unik.

Contoh Perhitungan

Anda memiliki bisnis menjual sepatu olahraga. Anda ingin menetapkan harga untuk sepatu lari terbaru Anda. Berikut ini, hasil riset yang Anda temukan:

  • Pesaing A menjual sepatu lari serupa dengan harga Rp 500.000.
  • Pesaing Bmenjual sepatu lari serupa dengan harga Rp 450.000.
  • Pesaing Cmenjual sepatu lari serupa dengan harga Rp 550.000.

Perhitungan dan Analisisnya adalah sebagai berikut:

  1. Hitung Rata-rata Harga Pesaing:Rata-rata Harga = (Rp 500.000 + Rp 450.000 + Rp 550.000) / 3 = Rp 500.000
  2. Tentukan Strategi Harga:
    • Harga Lebih Rendah. Anda bisa menetapkan harga Rp 480.000 untuk menarik pelanggan dengan harga yang lebih terjangkau.
    • Harga Sama. Anda bisa menetapkan harga yang sama dengan rata-rata, yaitu Rp 500.000, untuk bersaing secara langsung dengan pesaing.
    • Harga Lebih Tinggi. Jika sepatu Anda memiliki fitur atau kualitas yang lebih baik, Anda bisa menetapkan harga Rp 520.000 dan menekankan keunggulan produk Anda.

3. Metode Berdasarkan Nilai (Value-Based Pricing)

Value-Based Pricing adalah suatu strategi penetapan harga yang didasarkan pada persepsi pelanggan terhadap nilai suatu produk atau layanan. Alih-alih hanya mempertimbangkan biaya produksi atau harga produk pesaing, strategi ini lebih fokus pada seberapa bernilai produk Anda di mata pelanggan.Intinya, harga yang ditetapkan bukan semata-mata berdasarkan biaya produksi, melainkan mencerminkan manfaat dan nilai yang dirasakan pelanggan dari produk atau layanan tersebut.

Alasan Memilih Value-Based Pricing

Selain menonjolkan produk di tengah banyaknya persaingan, inilah alasan Anda bisa memilih Value-Based Pricing.

  • Strategi ini menempatkan pelanggan di pusat pengambilan keputusan. Dengan memahami apa yang bernilai bagi pelanggan, perusahaan dapat menetapkan harga yang sesuai dengan ekspektasi mereka.
  • Produk yang serupa mungkin memiliki harga yang berbeda jika perusahaan berhasil mengkomunikasikan nilai unik yang ditawarkannya.
  • Jika harga ditetapkan dengan tepat berdasarkan nilai yang dirasakan pelanggan, perusahaan dapat meningkatkan margin keuntungan tanpa mengorbankan volume penjualan.
  • Pelanggan yang merasa mendapatkan nilai yang sepadan dengan harga yang mereka bayar cenderung lebih loyal terhadap merek.

Contoh Kasus Value-Based Pricing

Misalnya, Anda memiliki sebuah startup yang menawarkan aplikasi pelacak kesehatan yang sangat personal. Aplikasi ini tidak hanya menghitung langkah, tetapi juga menganalisis data kesehatan pengguna untuk memberikan rekomendasi diet dan olahraga yang sangat spesifik. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:.

  1. Tentukan Nilai yang Ditawarkan
    • Manfaat Utama: Aplikasi ini membantu pengguna mencapai tujuan kesehatan mereka dengan lebih cepat dan efektif.
    • Manfaat Tambahan: Pengguna mendapatkan wawasan yang mendalam tentang kesehatan mereka, merasa lebih termotivasi, dan mengurangi risiko penyakit kronis.
    • Keunikan: Aplikasi ini menggunakan algoritma yang sangat canggih dan data pribadi pengguna untuk memberikan rekomendasi yang sangat personal.
  2. Lakukan Riset Pasar
    • Willingness to Pay: Melalui survei, Anda menemukan bahwa pengguna bersedia membayar rata-rata Rp 150.000 per tahun untuk aplikasi dengan fitur-fitur seperti ini.
    • Harga Kompetitor: Aplikasi pelacak kesehatan serupa di pasaran rata-rata dihargai Rp 100.000 per tahun.
    • Nilai yang Dirasakan Pelanggan: Pengguna sangat menghargai fitur personalisasi dan rekomendasi yang spesifik.
  3. Tentukan Harga
    • Harga Dasar: Mengingat nilai yang ditawarkan dan hasil riset pasar, Anda memutuskan untuk menetapkan harga dasar Rp 120.000 per tahun.
    • Paket Premium: Menawarkan paket premium dengan fitur tambahan (misalnya, konsultasi dengan ahli gizi) dengan harga Rp 200.000 per tahun.
    • Diskon: Memberikan diskon khusus untuk pelanggan yang berlangganan tahunan.
    • Trial Gratis: Menawarkan periode trial gratis untuk menarik pelanggan baru.

Mulai dengan melakukan riset pasar yang komprehensif, menganalisis biaya produksi, dan membandingkan harga produk pesaing. Setelah harga awal ditetapkan, penting untuk terus memantau kinerja penjualan. Cara menentukan harga jual produk adalah proses yang dinamis dan membutuhkan penyesuaian secara berkala.

Meli Nurhaliza

Meli Nurhaliza adalah penulis yang berfokus pada topik keuangan keluarga dan peluang bisnis. Dengan gaya penulisan yang hangat dan praktis, Meli membantu pembaca menemukan solusi finansial yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.

Bagikan:

Tags: