Memahami cara membuat cash flow adalah keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap pengusaha. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis di masa depan. Tanpa pengelolaan arus kas yang baik, suatu usaha bisa mengalami kendala membayar tagihan, sulit berkembang, atau bahkan kebangkrutan.
Keuangan yang sehat merupakan kunci keberlangsungan hidup usaha kecil, menengah, maupun besar. Salah satu indikator paling penting untuk mengukur kesehatan finansial suatu bisnis adalah cash flow.
Daftar Isi
Pengertian Cash Flow
Arus kas atau cash flow adalah aliran uang yang masuk dan keluar dari suatu bisnis, organisasi, atau individu dalam kurun waktu tertentu. Sederhananya, cash flow adalah laporan keuangan yang mencatat semua transaksi keuangan, mulai dari uang yang diterima (pemasukan) hingga uang yang dikeluarkan (pengeluaran).
Cash flow memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan suatu bisnis untuk membayar tagihan, investasi, dan operasional sehari-hari. Hal ini sangat penting karena berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan usaha, pengambilan keputusan, dan evaluasi kerja.
Manfaat utama Cash Flow
Berikut ini beberapa manfaat cash flow bagi perusahaan dan pelaku usaha yang perlu Anda ketahui.
1. Penilaian Likuiditas
Cash flow yang positif menunjukkan bahwa perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, seperti membayar gaji karyawan, hutang, dan tagihan lainnya. Ini memberikan gambaran tentang kelancaran perusahaan dalam menjalankan operasionalnya.
2. Evaluasi Kinerja
Cash flow dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dengan menganalisis arus kas, manajemen dapat mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan, seperti pengelolaan persediaan, piutang, atau pengeluaran operasional.
3. Perencanaan Keuangan
Informasi mengenai cash flow sangat penting dalam membuat perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Perusahaan dapat memprediksi kebutuhan dana di masa depan, merencanakan investasi, atau mengambil langkah-langkah untuk mengatasi potensi kekurangan kas.
4. Pengambilan Keputusan
Cash flow yang kuat memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk mengambil keputusan strategis. Misalnya, perusahaan dapat mengambil langkah untuk mengakuisisi perusahaan lain, meluncurkan produk baru, atau mengembangkan pasar baru.
5. Menarik Investor
Investor sangat memperhatikan cash flow perusahaan sebelum memutuskan untuk menanam modal. Arus kas stabil dan positif adalah indikator yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek baik di masa depan.
6. Mengelola Risiko
Dengan memantau cash flow secara teratur, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi risiko keuangan dan mengambil tindakan pencegahan. Misalnya, jika arus kas mulai menurun, perusahaan dapat melakukan penyesuaian anggaran atau mencari sumber pendanaan tambahan.
Cara Membuat Cash Flow
Berikut ini cara membuat cash flow sederhana yang efektif agar anggaran bisnis Anda tidak meleset.
1. Tentukan Periode
Periode dalam pembuatan cash flow merujuk pada rentang waktu yang digunakan untuk menganalisis aliran masuk dan keluar uang dalam suatu bisnis atau individu. Pemilihan periode sangat krusial karena akan mempengaruhi akurasi dan relevansi informasi yang dihasilkan.
Keputusan pemilihan periode dalam pembuatan cash flow dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang saling terkait dan kompleks, diantaranya jenis bisnis, skala bisnis, tujuan analisis, dan sumber daya.
Untuk menentukan periode yang tepat, Anda perlu mengevaluasi siklus bisnis, menentukan frekuensi analisis, mempertimbangkan kebutuhan eksternal, dan menyesuaikan sumber daya. Pilihan periode yang seringkali digunakan dalam pengelolaan arus kas perusahaan maupun usaha kecil, antara lain harian, mingguan, bulanan, kuartalan, dan tahunan.
2. Identifikasi Sumber Pendapatan
Pendapatan ini tidak hanya mencakup penjualan produk atau jasa, tetapi juga sumber-sumber lain yang menghasilkan kas masuk. Di dalam perusahaan, terdapat beberapa sumber pendapatan, antara lain pendapatan utama, tambahan, dan non-operasional.
Sebelum membuat cash flow, Anda harus mengidentifikasi masing-masing sumber pendapatan. Selanjutnya, analisis laporan keuangan, catat keuntungan dan kerugian yang diterima oleh perusahaan. Periksa buku besar dan jurnal untuk melihat rincian transaksi yang menghasilkan pendapatan.
Setelah mendapatkan informasi transaksi, klasifikasikan pendapatan berdasarkan aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Catat penerimaan kas menjadi dua bagian menggunakan metode langsung dan tidak langsung.
3. Daftar Semua Pengeluaran
Daftar yang komprehensif akan memberikan gambaran jelas tentang ke mana saja uang bisnis mengalir, sehingga Anda dapat mengelola keuangan bisnis secara lebih efektif. Kategori pengeluaran dalam aktivitas keuangan bisnis, antara lain:
- Biaya operasional. Mencakup gaji dan upah, biaya sewa, utilitas, perlengkapan kantor, biaya transportasi, biaya pemeliharaan, biaya asuransi, serta biaya perizinan.
- Biaya barang dagang. Mencakup pembelian barang baku, pembelian barang jadi, dan biaya persediaan.
- Biaya pemasaran. Mencakup iklan, promosi, dan pameran.
- Biaya keuangan. Mencakup bunga pinjaman dan biaya sewa kendaraan.
- Biaya tidak langsung. Meliputi biaya penelitian dan pengembangan, biaya konsultasi, serta biaya hukum.
Contoh Membuat Cash Flow di Excel
Berikut ini langkah-langkah cara membuat cash flow di excel untuk berbagai jenis usaha.
1. Siapkan Data
Catat semua sumber pemasukan dan pengeluaran, serta tentukan periode waktu yang ingin Kumpulkan data transaksi selama periode tertentu. Misalnya, data keuangan perusahaan satu tahun terakhir. Buat proyeksi untuk data yang belum terjadi, seperti penjualan di masa depan atau biaya yang akan datang.
2. Buat Template
Buat kolom-kolom untuk tanggal, deskripsi transaksi, jenis transaksi, jumlah uang, dan saldo kas. Gunakan cara menghitung cash flow rumus sederhana di Excel untuk mendapatkan perhitungan akhir saldo kas secara otomatis. Misalnya, saldo kas pada akhir periode adalah saldo kas pada awal periode ditambah total pemasukan dikurangi total pengeluaran.
3. Masukkan Data
Masukkan semua data pemasukan dan pengeluaran ke dalam template. Pastikan data yang Anda masukkan akurat dan lengkap. Periksa ulang semua data untuk memastikan tidak ada kesalahan. Rekonsiliasikan data dengan data dari sumber lain, seperti bank statement untuk memastikan keakuratan.
4. Hitung Arus Kas
Gunakan rumus sederhana untuk menghitung saldo akhir pada setiap baris. Saldo akhir adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran sebelumnya ditambah dengan saldo awal pada baris tersebut.
Jika masih bingung dengan konsep apa itu cash flow dan contohnya dalam bisnis, Anda bisa melihat contohnya berikut ini:
Keterangan | Rupiah | |
Arus Kas dari Aktivitas Operasional | ||
Kas yang diterima dari penjualan sepatu | 1.000.000.000 | |
Dikurangi pembayaran biaya produksi, bahan baku, | -800.000.000 | |
gaji karyawan, dan biaya pemasaran | ||
Arus kas bersih dari aktivitas operasional | 200.000.000 | |
Arus Kas dari Aktivitas Investasi | ||
Kas diterima dari penjualan mesin bekas | 50.000.000 | |
Dikurangi pembelian mesin baru | -150.000.000 | |
Arus kas bersih dari aktivitas investasi | -100.000.000 | |
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan | ||
Kas diterima dari pinjaman bank | 200.000.000 | |
Dikurangi pembayaran dividen | -50.000.000 | |
Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan | 150.000.000 | |
ARUS KAS BERSIH TOTAL | 250.000.000 |
Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu menghubungi ahli akuntan atau financial advisor. Dengan memahami dasar-dasar cara membuat cash flow yang baik dan efektif, bisnis Anda akan semakin berkembang dan mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.