Cara mengatur keuangan usaha yang paling krusial adalah konsisten dan tanggung jawab. Tanpa adanya kedua hal tersebut rasanya mustahil keuangan usaha dapat dikelola dengan benar.
Biasanya, contoh manajemen keuangan usaha kecil bisa Anda temukan dengan mudah di internet. Namun, mencari tahu cara mengatur keuangan yang tepat sesuai bisnis Anda tentu cukup sulit.
Manajemen keuangan sendiri merupakan kemampuan dasar untuk memasarkan usaha agar berkembang dalam waktu yang lama. Kemampuan ini akan menghasilkan profit sesuai dengan target yang ditentukan.
Daftar Isi
- Cara Mengatur Keuangan Usaha yang Baik
- 1. Buat Rencana Keuangan
- 2. Pisahkan Keuangan Pribadi dengan Bisnis
- 3. Pantau Arus Kas Bisnis
- 4. Evaluasi dan Analisis Keuangan Berkala
- 5. Menggunakan Laba untuk Mengembangkan Usaha
- 6. Hitung Pemasukan dan Keuntungan
- 7. Membayar Tagihan Tepat Waktu
- 8. Perhatikan Kontrak dengan Pihak Ketiga
- 9. Menyiapkan Dana Darurat
- Komponen dalam Manajemen Keuangan Usaha
- Pentingnya Manajemen Keuangan dalam Bisnis
Cara Mengatur Keuangan Usaha yang Baik
Secara umum, cara mengatur keuangan usaha dan rumah tangga sebenarnya mempunyai kesamaan. Kesamaannya yakni Anda akan dituntut untuk mengelola uang dengan efisien agar tidak ada pengeluaran yang sia-sia.
Apabila Anda ingin mengatur keuangan usaha dengan efektif, bisa ikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Buat Rencana Keuangan
Langkah utama yang harus Anda lakukan adalah menyusun rencana keuangan sedetail mungkin. Anda hanya perlu mempersiapkan gambaran besar terkait modal dalam merintis usaha tersebut.
Setelah berhasil merencanakan secara keseluruhan, alangkah baiknya rencana tersebut dibagi menjadi beberapa bagian. Diantaranya seperti plan harian, mingguan, dan bulanan.
Berikutnya, Anda bisa memulai perencanaan lainnya, seperti menentukan hal-hal yang akan dilakukan, kebutuhan usaha, hingga modal bisnis.
Melalui perencanaan ini, Anda akan lebih mudah mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul di masa depan. Kemudian, dapat memperbesar peluang sukses saat menjalankan usaha.
2. Pisahkan Keuangan Pribadi dengan Bisnis
Bagaimana cara mengelola keuangan usaha perorangan berikutnya adalah memisahkan keuangan pribadi dengan bisnis. Sebab, jika mencampurkan keuangan pribadi dengan bisnis maka akan menimbulkan kesalahan yang fatal.
Hal ini tentunya bisa mengakibatkan arus kas yang kacau bahkan berujung pada kebangkrutan. Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya Anda membuat dua akun bank yang terpisah.
Satu untuk kebutuhan pribadi dengan menggunakan identitas diri asli. Bank lainnya untuk menyimpan dana bisnis. Melalui langkah ini, Anda nantinya akan lebih mudah untuk melacak kebutuhan keuangan pribadi dan bisnis secara terpisah.
3. Pantau Arus Kas Bisnis
Berikutnya, cara mengatur uang hasil jualan yang bisa Anda terapkan adalah memantau arus kas bisnis. Arus kas ini biasanya berkaitan dengan masuk dan keluarnya uang dalam bisnis.
Namun, memantau arus kas tidak boleh dilakukan sembarangan. Oleh karena itu, Anda dapat meminta bantuan seorang administrator. Tujuannya tentu untuk bisa memantau arus kas dan menetapkan prosedur keuangan yang baik.
4. Evaluasi dan Analisis Keuangan Berkala
Melakukan evaluasi dan analisis keuangan secara berkala juga patut Anda lakukan. Tujuannya untuk mengetahui posisi keuangan bisnis.
Langkah ini juga akan membantu Anda untuk mengambil keputusan yang tepat. Selain itu, dapat mengidentifikasi area bisnis yang memerlukan perbaikan.
5. Menggunakan Laba untuk Mengembangkan Usaha
Apabila Anda termasuk pengusaha newbie, sebaiknya menggunakan laba untuk mengembangkan usaha sebagai cara mengatur keuangan. Sebab, jika tidak digunakan dengan benar, tentu laba yang sudah Anda kumpulkan akan habis dalam sekejap.
Anda dapat menggunakan laba untuk kepentingan investasi usaha. Misalnya saja seperti menambah karyawan, pembelian bahan baku, alat produksi, dan lain sebagainya.
Apabila Anda menerapkan strategi ini dengan konsisten, maka usaha akan berkembang dengan cepat.
6. Hitung Pemasukan dan Keuntungan
Cara mengelola keuangan usaha dagang kecil selanjutnya adalah melakukan penghitungan pada pemasukan dan keuntungan secara rinci. Anda dapat memulainya dengan cara mencatat setiap pemasukan yang diperoleh dari bisnis.
Setelah itu, tidak lupa mengurangkan pemasukan dengan kewajiban yang harus dibayarkan. Kemudian, hitung berapa keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi kewajiban tersebut.
7. Membayar Tagihan Tepat Waktu
Setelah Anda memperoleh pemasukan, hal yang harus dilakukan adalah membayar tagihan tepat waktu. Tentu, hal ini dapat membuat Anda mengetahui berapa laba bersih yang diperoleh dalam satu periode.
Tagihan yang dimaksud ini bisa berupa upah karyawan, pembayaran listrik, tagihan gas, membeli bahan baku, dan hal lainnya. Pastikan Anda sudah membayarkan tagihan tepat waktu agar tidak kena denda.
8. Perhatikan Kontrak dengan Pihak Ketiga
Dalam menjalankan suatu bisnis, Anda mungkin perlu jasa pihak ketiga untuk kelancaran usaha tersebut. Menggunakan jasa pihak ketiga juga sebenarnya akan membantu Anda mengelola keuangan.
Namun hal yang perlu diperhatikan adalah pengeluaran akan bertambah. Sebab, Anda harus membayar upah atas jasa tersebut. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda memperhatikan beberapa hal dengan jeli sebelum menandatangani kontrak pihak ketiga.
9. Menyiapkan Dana Darurat
Terakhir, cara mengatur keuangan bisnis lainnya yaitu menyiapkan dana darurat. Sebab, Anda tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Misalnya, munculnya pesaing dengan produk sejenis yang bisa membuat pemasukan Anda berkurang. Oleh karena itu, Anda nantinya bisa menyiapkan dana darurat untuk mengantisipasi masa-masa yang sulit.
Anda bisa gunakan dana darurat ini dengan bijak agar keuangan tetap stabil. Baik itu, untuk keuangan pribadi maupun bisnis dan lainnya.
Komponen dalam Manajemen Keuangan Usaha
Pada dasarnya dalam mengelola keuangan bisnis tidak boleh sembarangan. Anda juga harus memahami beberapa komponen utama dalam manajemen keuangan.
Berikut ini penjelasan terkait komponen manajemen keuangan bisnis, antara lain:
1. Perencanaan Anggaran
Adanya perencanaan anggaran rincian alokasi dana untuk berbagai keperluan. Mulai dari biaya operasional hingga investasi.
Komponen tersebut akan menjadi dasar bagi Anda untuk mengelola keuangan yang tepat.
2. Pencatatan
Melakukan pencatatan setiap pengeluaran, sekecil apapun itu merupakan langkah yang penting. Komponen ini akan membantu perusahaan melacak arus kas.
Selain itu, juga akan memastikan pengeluaran sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya.
3. Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang terstruktur akan memberikan gambaran jelas. Hal ini berkaitan tentang posisi keuangan perusahaan.
Biasanya, komponen ini meliputi informasi tentang pendapatan, pengeluaran, dan perubahan dalam keuangan.
4. Kontrol Internal
Kontrol internal merupakan salah satu langkah yang tepat untuk bisa mendeteksi, mencegah, serta memperbaiki risiko yang terkendali maupun tidak terkendali.
Komponen ini akan mencakup pemeriksaan laporan keuangan, pembatasan pengeluaran, dan pengawasan internal yang ketat.
Pentingnya Manajemen Keuangan dalam Bisnis
Manajemen keuangan ini termasuk salah satu pilar yang sangat penting dalam suatu bisnis. Tanpa adanya manajemen keuangan yang tepat, tentu pemasukan dan pengeluaran bisnis Anda akan sulit terkontrol dan berujung pada kerugian.
Oleh karena itu, dengan manajemen keuangan akan membantu Anda memantau seberapa banyak penghasilan serta biaya operasional bisnis. Ini sebagai dasar untuk membuat keputusan keuangan jangka pendek dan jangka panjang dengan lebih bijaksana.
Inilah alasan mengapa manajemen keuangan sangat diperlukan untuk mengelola anggaran bisnis dengan benar. Meski ada banyak prinsip dasar yang sama dalam mengelola keuangan pribadi dan bisnis.
Namun, tetap ada beberapa hal spesifik yang harus selalu diperhatikan ketika mengatur keuangan usaha. Anda bisa berdiskusi dengan perencana keuangan untuk membahas seputar cara mengatur keuangan usaha.